Dalam proses instalasi jaringan
pipa bawah laut, tidak selamanya pipa disambungkan satu per satu secara
berurutan. Ada beberapa situasi yang mengharuskan pipa yang telah digelar dihubungkan
di bagian tertentu. Salah satu metode untuk menghubungkan pipa ini adalah tie
in atau pengangkatan pipa. Ketika proses tie in berlangsung, pada pipa terjadi
momen lentur yang mungkin saja membuat pipa menjadi leleh (yield). Momen di
sini akan mengakibatkan tegangan lentur yang harus diperhatikan juga terhadap
tegangan leleh ijinnya. Untuk panjang tali, defleksi yang terjadi akibat gaya tarik
tersebut juga harus diperhatikan. Oleh karena itu perlu diperhatikan momen dan
panjang tali pada saat pengangkatan pipa.
Maka diperlukan proses penganalisaan yang
tepat dengan memperhatikan standar aturan yang berlaku. Setelah dilakukan
penyambungan pipa di atas barge , maka dilakukan penurunan pipa kembali ke
seabed . Proses ini dinamakan dengan lowering . Pada saat lowering, pipa mungkin
akan mengalami deformasi karena tekanan yang terjadi pada pipa yang disebut
global buckling . Nantinya setelah dilakukan analisis penurunan pipa, maka akan
dilakukan pengecekan global buckling
Dalam analisis tie in ini, akan
digunakan program analisis struktur pada pipa bawah laut sebagai program bantu.
Analisis ini dilakukan dengan memasukkan data pipa beserta input gaya dan
panjang tali pengangkat pipa (davit) dan akan dilakukan 2 analisis, yaitu
analisis pengangkatan ( lifting ) dan penurunan ( lowering) pipa. Untuk
analisis pengangkatan pipa, dilakukan dengan dengan mengurangi panjang tali
sehingga nantinya setelah beberapa kali langkah pipa akan terangkat hingga ke
atas permukaan laut. Sedangkan untuk penurunan pipa, prosesnya hampir sama
dengan proses pengangkatan pipa, hanya saja dibalik cara pengerjaannya, yaitu
dengan memperpanjang tali pengangkat dan menggeser barge ke samping agar pipa
dapat ditarik dan turun hingga ke dasar laut.
Setelah selesai dilakukan
penurunan pipa, maka akan dilakukan pengecekan global buckling untuk menentukan
apakah terjadi buckling atau tidak pada pipa. Jika terjadi buckling pada pipa,
maka proses tie in harus Diana lisis ulang hingga tidak terjadi buckling
Data yang digunakan dalam analisis tie in adalah seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 1. Data tersebut didapat dari PT Geocean dimana
Geocean berperan sebagai subkontraktor yang melaksanakan tie in.
Untuk proses pengangkatan pipa, berikut adalah hasil
analisis berupa tabel dan gambar yang ditunjukkan pada Tabel 2 dan Gambar 1 .
Dapat dilihat pada tabel di atas bawah pada keseluruhan
proses pengangkatan pipa, tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan yang
diijikan (87% SMYS), maka analisis di atas dapat digunakan. Sedangkan uintuk
proses penurunan pipa, hasil analisisnya ditunjukkan pada Tabel 3 dan Gambar 2 berikut
Pada tabel di atas, tegangan yang terjadi juga tidak
melebihi tegangan yang diijinkan. Maka hasil analisis di atas dapat digunakan
untuk analisis lebih lanjut. Untuk analisis selanjutnya, yaitu analisis lateral
buckling , digunakan tegangan terbesar yang terjadi pada penurunan pipa tahap
terakhir sebagai residual force (H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar